Indonesia memiliki 17.000 pulau, banyak di antaranya memiliki ekosistem alami yang rentan terhadap eksploitasi wisata massal. Proyek ini bertujuan membangun ekowisata berkelanjutan yang menjaga lingkungan, memberdayakan komunitas lokal, dan menghasilkan pendapatan melalui wisata hijau.
π― Tujuan Proyek
1οΈβ£ Menciptakan ekowisata yang menjaga ekosistem alami ποΈ
2οΈβ£ Memberdayakan masyarakat lokal dengan pelatihan dan peluang usaha π¨βπΎπ©βπ¨
3οΈβ£ Menghasilkan pendapatan dari wisata berkelanjutan tanpa merusak lingkungan π±
π Lokasi Potensial
β
Labuan Bajo, NTT β Terancam oleh over-tourism, perlu sistem konservasi
β
Raja Ampat, Papua β Terumbu karang terbaik dunia, tapi rentan kerusakan
β
Taman Nasional Way Kambas, Lampung β Habitat gajah Sumatera, butuh perlindungan
β
Lombok, NTB β Kombinasi pantai, gunung, dan desa adat yang bisa dikembangkan
πΉ Model Ekowisata yang Diterapkan
πΆ Eco-Lodge & Wisata Ramah Lingkungan β Akomodasi yang menggunakan bahan lokal, energi terbarukan, dan sistem nol limbah.
π Wisata Konservasi Laut & Hutan β Menawarkan snorkeling, diving, dan tracking dengan edukasi lingkungan.
π©βπΎ Wisata Budaya & Agrowisata β Pengunjung bisa belajar membuat tenun, menanam kopi organik, atau mengikuti ritual adat.
π± Carbon Credit & Reforestation β Turis bisa “mengimbangi jejak karbon” mereka dengan menanam pohon di lokasi wisata.
π° Sumber Fundraising
π΅ Total Dana yang Dibutuhkan: Rp 10 Miliar
1οΈβ£ Hibah & Dana Internasional (50%)
- WWF, UNDP, Green Climate Fund
- Hibah dari organisasi yang mendukung konservasi & lingkungan
2οΈβ£ Investor Swasta & Impact Funds (30%)
- Hotel & travel company yang ingin investasi di ekowisata
- Angel investors yang fokus di green economy
3οΈβ£ Crowdfunding & NFT Travel Pass (20%)
- Turis bisa beli paket eksklusif sebelum lokasi dibuka
- NFT sebagai βmembershipβ dengan akses khusus ke area tertentu
π Potensi Keuntungan
β Sumber Pendapatan Jangka Panjang
- Tiket masuk & eco-lodge (Rp 500.000 β Rp 2.000.000 per turis)
- Produk lokal: kopi organik, kerajinan tangan, dll.
- Sponsorship dari brand ramah lingkungan
β Daya Tarik Investor
- Return on Investment (ROI) 10-15% per tahun dari ekowisata
- Insentif pajak & carbon credit dari proyek hijau
β Dampak Positif
- Melindungi habitat alami & spesies langka
- Meningkatkan ekonomi lokal tanpa eksploitasi sumber daya
- Membangun kesadaran wisata ramah lingkungan
π’ Strategi Fundraising & Marketing
π Kampanye di platform crowdfunding (Kickstarter, Indiegogo, Dana Kita)
π Kolaborasi dengan travel influencer & eco-activist
π Penjualan NFT Membership untuk akses eksklusif
π Kemitraan dengan perusahaan wisata hijau (Airbnb, Agoda Green, dll.)